BIDADARI kecil

Pecah, retak menyelimutiku Kekosongan jiwa membunuh magma jiwaku Detik demi detik daun-daun jatuh Dan aku tetap mamujamu Harap suci kini telah hilang Nada cinta tak lagi menopang Aku seperti kehilangan pegangan Dan aku tetap memapah serpihan bayang Hatimu tak lagi jadi milikku Kenapa semua seperti benalu? Aku seperti terbaku dalam salju Seketika itu serpihan ini jadi ragu padamu

Seiring jarum jam berdetak..hanya namamu yang ada di hatiku
Seiring bumi berputar pada porosnya, hanya dirimu yang ada di benakku
Seiring nafas berhempus dari tubuhku, hanya engkaulah curahan hatiku

Semenjak kenangan indah itu berlalu
Berlalu meninggalkan aku
Tak ada lain selain bayang wajahmu
Di setiap kelopak mataku, setiap aliran darahku, disetiap lintasan pikiranku
Aku selalu teringat akan dirimu

Matamu bagaikan kilatan pedang yang tajam
Menghujam tepat di hati lawanmu
Tutu katamu membuat suasana jadi tentram

Mengapa sekarang kau terdiam
Tanpa candamu hari-ahriku kelabu
Dukamu bagai tangisan alam
Bawakan sebuah kesedihan yang dalam

Teman...
Kini masa telah berganti
Masa-masa indah itu telah berlalu
Berganti dengan masa-masa yang amat kubenci
Masa dimana aku hanya bisa
Melihatmu dalam fantasiku
Tanpa bisa melihat dan bersandar di pundakmu

Teman...
Dihariku yang sepi ini
Hanya satu hal yang bisa kukatakan
Semoga kau bahagia
Di duniamu yang baru

Teman...
Sedang apa dirimu di sana
Apakah kau masih ingat padaku?
Dapatkah kau melihatku?
Teman...
Masih ingatkah kau
Akan masa kecil kita?
Masa yang penuh keceriaan
Dilewati dengan canda dan tawa
Teman...
Ingatkah kau
Akan masa sulit kita?
Masa disaat persahabatan kita diuji
Masa dimana aku butuh dukunganmu
Kau selalu ada menemaniku
Membiarkanku bersandar di bahumu

Ku ingin kau kembali pulang
Pulang ke tanah kau dibesarkan
Pulang ke tempat orang yang kau sayang
Dan mencoba memulai lembaran baru kehidupan

Dalam benakku hanya rindu
Ingin bertemu dan memeluk dirimu
Serasa angin membawa suara hatiku
Yang senantiasa bersenandung merdu disampingmu
Walaupun kau jauh…

Hatiku berdebar dengan kencang
Saat kau membisikkan suara indahmu kedalam telingaku
Saat kau menyapa diriku yang sendiri dalam kesepian
Saat aku merindukanmu

Apa yang kurasakan saat itu hanyalah riang
Apa yang kurasakan adalah senang
Bercampur syukur yang mendalam
Karena hadirnya dirimu dalam hidupku

Semburat jingga di ujung senja

Masih memantulkan indahnya senyummu

Ketika kepak sayap kupu-kupu menghantarkan pelangi

Seluetmu masih terpampang di ujung mataku

Ku lihat dedaunan melambai

Dan kuncup bunga mengukir canda

Menatapku

Rembulan hatiku

Bisik jiwaku lirih untukmu

"Aku bahagia jika kau bahagia

Aku bahagia jika kau selalu tersenyum

Aku bahagia jika kau mampu menikmati hidupmu

Sungguh aku sangat bahagia jika aku dapat membahagiakanmu"